MGPK SMP KOTA SURABAYA

KEGIATAN PAMERAN DAN LOMBA WIRA USAHA PDBK DI SMPN 29 SURABAYA

MGPK SMP KOTA SURABAYA

KEGIATAN PAMERAN DAN LOMBA WIRA USAHA PDBK DI SMPN 29 SURABAYA

MGPK SMP KOTA SURABAYA

KEGIATAN WORKSHOP SMPN 5

MGPK SMP KOTA SURABAYA

KEGIATAN LOMBA SMPN 36

Kamis, 26 November 2015

Titik Kordinat kls untuk matematika kls 8

Rabu, 25 November 2015

Rabu, 29 Juli 2015

UNDANGAN PERTEMUAN RUTIN MGPK BULAN JULI 2015

BAGI ANGGOTA MGPK SMP SURABAYA SILAHKAN DOWNLOAD UNDANGAN DIBAWAH INI

DOWNLOAD UNDANGAN

Selasa, 12 Mei 2015

KUNJUNGAN MGPK SMP SURABAYA KE SLB KARYA MULYA SURABAYA


PENGARAHAN DARI KEPALA SMP NEGERI 32 SURABAYA 
DAN 
PEMBINA MGPK SMP SURABAYA






HASIL KARYA SISWA INKLUSI SMP NEGERI 32 SURABAYA






SAAT PRESENSI DI SMP NEGERI 32 SURABAYA


KUNJUNGAN DI SLB KARYA MULYA


Kamis, 07 Mei 2015


      SISWA INKLUSI SMP NEGERI 29 SURABAYA MENGIKUTI
 UJIAN NASIONAL 2014-2015

               Pelaksanaan Ujian Nasional pada tahun ajaran 2014 - 2015 tahun ini sangatlah berbeda. Hal ini dikarenakan dari 14 peserta didik berkebutuhan khusus dengan karakteristik Tuna Grahita (TG) sebanyak 5 Siswa, Slow Learner (SL) sebanyak 7 Siswa, dan  Cerebral Palsy (CP) sebanyak 2 siswa. Dimana kesemuanya adalah siswa - siswi kelas 9 di SMP Negeri 29 Surabaya ada seorang peserta yang mengikuti Ujian Nasional tahun pelajaran 2014-2015. Siswa tersebut bernama Gema Fikriansyah. Gema Fikriansyah adalah salah satu siswa berkebutuhan khusus dengan karakteristik Cerebral Palsy (CP).  

              Gema Fikriansyah adalah seorang siswa dengan karakteristik CP yang termasuk dalam lumpuh layu. Meskipun terkendala kebutuhan fisik, namun dengan kekurangannya Gema (nama panggilan kesehariannya) mampu mengikuti kegiatan UN (Ujian Nasional) tahun ajaran 2014 - 2015 dengan bobot soal yang pada umumnya siswa berkebutuhan khusus lainnya belum mampu mengerjakan. 

              Kemampuan Gema untuk mengikuti UN ini telah di buktikan dengan prestasi - prestasi yang ia dapatkan selama proses pembelajaran di kelas dan kegiatan cerdas cermat OSN Tingkat Kota Surabaya dan menduduki peringkat 2. Dalam kegiatan KBM Gema mampu menyelesaikan semua tugas yang di berikan oleh guru mata pelajaran terutama untuk mata pelajaran eksak yang secara umum membutuhkan kemampuan lebih dalam berfikir dalam memecahkan soal - soal dan permasalahan - permasalahan yang ada saat KBM berlangsung.

            Kelebihan Gema dalam mengerjakan dan mengingat materi - materi yang di berikan oleh guru pengajar merupakan nilai plus yang membantu Gema untuk percaya diri dalam melangkah menuju UN. Tak hanya itu, dukungan yang datang dari orangtua, guru mapel, guru pendamping khusus, dan teman sebaya yang sudah mengenal Gema selama tiga tahun juga salah satu hal yang mampu menyemangati Gema untuk percaya diri dalam mengerjakan UN.

             Oleh karena itu, mespkipun terbatas dengan kebutuhan fisik yang lemah dan cenderung dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. Namun, Gema mampu membutikkan bahwa dia punya kelebihan diatas siswa reguler lainnya. Keinginan yang tinggi dan tekad yang kuat adalah salah satu hal yang harus dimiliki oleh kita semua baik itu Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran, Guru Pendamping Khusus, serta Warga Sekolah yang ikut terlibat dalam kegiatan sekolah. Hal ini dibutuhkan agar dalam sekolah dengan pedoman inklusi dapat menciptakan suasana dan hubungan timbal balik yang membuat siswa maju.


TETAP SEMANGAT SISWA - SISWI KU, BERPRESTASILAH DAN CAPAILAH CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT 


Cereate by : GPK SMPN 29, SBY

Selasa, 05 Mei 2015

UNDANGAN MGPK PERTEMUAN RUTIN BULAN MEI 2015

SHARING

Dedikasiku dalam Dunia Pendidikan Inklusif
Oleh: Dra. Siti Nur Hasanah

Pendidikan Inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua siswa termasuk ABK (Anak Berkebutuhan Khusus), untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai kebutuhan individu tanpa diskriminasi.
Dalam program pendidikan Inklusif, diharapkan siswa ABK semakin percaya diri dalam menyongsong pendidikan dan kehidupan mereka di masa depan melalui pendidikan Inklusif.
Penyelenggaraan pendidikan Inklusif ini, telah dilandasi oleh payung hukum. Di antaranya: UUD 1945 (pasal 31), Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 (pasal 5), Kesepakatan Unesco di Salamanca tahun 1994, dan Deklarasi Bandung tahun 2004.

Sejak aku berkecimpung di dunia pendidikan Inklusif tiga tahun yang lalu, aku menjadi orang yang semakin pandai bersyukur, sabar, dan melakukan segalanya dengan HATI. Betapa tidak, melihat siswa/i ABK-ku yang beragam kekurangan/kelebihan dan kondisinya, membuat aku semakin ingin berbuat sesuatu untuk mereka. Meskipun aku sama sekali tidak memiliki latar belakang PLB. Tidak peduli tantangan dan rintangan yang terus menghadang langkahku karena tidak semua guru memiliki persepsi dan pemikiran yang yang sama terhadap penyelenggaraan pendidikan Inklusif yang tengah kami emban.

Hampir setiap hari aku menemui kenyataan-kenyataan pahit yang harus aku terima dari teman-teman sejawat yang berkenaan dengan perilaku siswa ABK-ku. Baik berupa sikap maupun cemooh/kata-kata yang menyakitkan. Tapi semua itu aku terima dengan lapang dada. Masalah-masalah yang muncul dalam perjalanan, aku anggap sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawabku sebagai manajer Inklusif di sekolah kami. Meski kadang mebuatku kecewa atau sakit hati karenanya. Itu manusiawi karena memang aku hanya manusia biasa.

Dalam penyelenggaraan pendidikan Inklusif, siswa/i ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) ditempatkan sekelas dengan siswa/i reguler. Di tiap-tiap kelas reguler terdapat dua/tiga ABK. Dengan harapan dan tujuan agar siswa/i ABK dapat bersosialisasi dan berteman dengan anak-anak sebayanya dan tidak merasa diasingkan/dibedakan. Di kelas-kelas yang terdapat sisw/i ABK yang agak berat, seperti autis, ditempatkan guru pendamping Khusus (GPK) di samping guru pengajar utama di kelas tersebut.

Di antara masalah-masalah yang muncul, aku merasa terhibur oleh perkembangan-perkembangan yang tampak pada siswa ABK-ku. Di antaranya perkembangan dari salah satu siswa ABK-ku yang bernama ‘Mustofa’. Dia mulai masuk di SMP Negeri 5 Surabaya (sebagai sekolah penyelenggara pendidikan Inklusif) pada tahun pelajaran 2011-2012. Ia lahir di Sampang, 3 Januari 1996. Awal masuk ke SMP Negeri 5 Surabaya, dia tidak bisa berbicara dalam bahasa Indonesia, tetapi menggunakan bahasa Madura yang masih medok. Kalau pun bisa memakai bahasa Jawa, memakai bahasa Jawa yang kasar. Di samping itu, ia tampak selalu ketakutan dan tidak percaya diri. Satu kata yang selalu diucapkan: “Mulih… Mulih…” [mulih(bahasa Jawa) = pulang], dengan raut wajah yang tampak cemas dan ketakutan. Tubuhnya pun suka gemetar dan keluar keringat dingin. Membacanya masih per suku kata, begitu pun dengan menulisnya. Harus didiktekan per suku kata. Namun pada bulan ketiga, ia sudah mulai bisa bersosialisasi dengan teman-temannya. Rasa percaya dirinya sudah mulai tumbuh. Yang terpenting lagi, sudah mulai betah di sekolah dan tidak minta pulang lagi sampai jam pelajaran usai.

Dalam kegiatan “Becerita dengan Alat Peraga” (materi pelajaran Bahasa Indonesia), dengan semangatnya mengajukan diri untuk tampil, meski dengan segala keterbatasan bahasa dan cara bercerita. Tapi bisa dilihat, betapa percaya dirinya dia tampil di depan teman-teman sekelasnya. Dalam pergaulan dengan teman-temannya pun, dia tampak begitu percaya diri. Bahkan sekarang dia sudah mulai berani menyatakan suka kepada teman perempuan yang cantik di kelasnya. Dan lucunya lagi, dia bisa membuat undangan pernikahan yang mencantumkan namanya dan nama teman cewek yang ditaksirnya, kemudian difotokopi di kios fotokopi yang berada di lingkungan sekolah. Ada-ada saja anakku yang satu ini… Tapi aku bersyukur, siswa/i regular setelah kami lakukan sosialisasi tentang pendidikan Inklusif dan tentang keberadaan ABK di sekolah kami, mereka semua pada care/peduli dan dapat menerima dengan tulus,  melebihi para guru yang bukan GPK (Guru Pendamping Khusus).

Siswa/i ABK yang kami asuh di SMP Negeri 5 Surabaya banyak mengalami perkembangan yang menggembirakan. Baik dalam segi perilaku maupun segi kompetensi yang diampunya.
Seperti halnya Mustofa,  siswa ABK (Autis) yang bernama “Kurnia Alif Saputra pun demikian. Ia lahir di kota Surabaya, 10 September 1997.
Pada saat pertama kali masuk ke SMPN 5 Surabaya (Juli 2011), perilaku dan emosinya tidak terkontrol dan tidak stabil. Kalau makan masih suka tumpah-tumpah, belepotan dan tidak mau merapikan kembali tempat makan dan botol minumnya. Kalau diajak berbicara, sama sekali tidak menghiraukan. Pandangan matanya tidak mau tertuju kepada orang yang mengajak berbicara. Dia suka asyik bermain sendiri, tidak mau didekati. Kalau didekati dia akan lari menjauh.

Alif (demikian panggilannya) mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh siswa reguler. Dia bisa menghapal ke-48 nama presiden Amerika Serikat, presiden dan wakil presiden Indonesia, warna bendera seluruh dunia dan jumlahnya, dan dapat menebak hari lahir dan pasaran seseorang dari tanggal lahirnya. Dia juga rajin shalat lima waktu dan mahir di bidang IT.

Setelah beberapa bulan kami bina dan dilakukan identifikasi oleh GPK (Guru Pendamping Khusus) dari tenaga edukasi yang berlatar belakang PLB (Pendidikan Luar Biasa), menghasilkan penjelasan sebagai berikut:

Perspektif Educatif
Kemampuan siswa dalam hal membaca cukup lancar meski dengan intonasi yang belum tepat (suara terkadang keras, terkadang pelan). Pemahaman terhadap isi bacaan baik.

Dalam hal imla dan menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf sederhana baik, namun tulisan masih kurang rapi (ada penulisan huruf kapital yang kurang tepat, dan penulisan huruf yang kurang jelas misalnya “m, p dan g”). Siswa mampu memegang alat tulis dengan benar dan menulis dari kiri ke kanan dengan menggunakan tangan kanan, serta posisi kertas juga sejajar dengan posisi duduk, namun kepala cenderung menunduk.

Untuk kemampuan berhitung, dalam hal operasi hitung penjumlahan dan operasi hitung pengurangan dengan tehnik meminjam dan menyimpan sampai dengan bilangan ribuan baik dan cepat, begitu pula dengan operasi hitung perkalian dan pembagian namun dalam hal menyelesaikan soal cerita masih kurang hal ini disebabkan karena pemahaman yang terbatas dan ketelitian yang masih kurang. Sedangkan kemampuan menyebutkan konsep dasar <,=,> dan mengidentifikasi bangun datar dan bangun ruang baik akan tetapi pemahaman dan aplikasi dalam soal masih belum mampu.

Perspektif Psikologis
Dari hasil observasi yang dilakukan diketahui bahwa Alif memiliki motivasi, semangat dan percaya diri yang cukup untuk mengikuti aktivitas yang ada. Ia juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi namun dalam hal logika masih terbatas pada hal- hal yang praktis, sederhana dan nyata. Selain itu karakteristik gangguan yang menyertainya juga memengaruhi sikapnya sehari – hari seperti agresifitas dan perilaku lain yang cenderung mengganggu misal merampas makanan/minuman teman dan mengambil buku di perpustakaan.



Perspektif Wicara
Untuk area wicara, dapat disimpulkan bahwa anak mampu menjalin komunikasi baik dengan komunikasi satu arah maupun komunikasi 2 arah namun keluasan dalam penggunaan bahasa saat menjawab pertanyaan masih sangat terbatas dan sangat tergantung pada stimulus yang diberikan oleh lawan bicara. Begitu juga dalam pemahaman instruksi, anak mampu memahami dan melaksanakan instruksi yang disampaikan observer dengan baik walaupun dengan pengulangan.

Perspektif Okupasi
Dalam hal motorik kasar tidak mengalami kendala yang berarti. Namun dalam hal motorik halus dan atensi konsentrasi masih perlu banyak latihan.

Catatan
Anak membutuhkan bimbingan dan arahan terutama dalam hal pemahaman terhadap soal cerita agar anak lebih mudah dalam menyelesaikan soal hitungan yang terdapat pada mata pelajaran Matematika.

Dalam hal psikologis/perilaku, anak membutuhkan psikoterapi suportif (memberi dukungan dan motivasi) untuk berinteraksi sosial dengan teman-temannya di sekolah. Selain itu peningkatan atensi konsentrasi juga diperlukan agar anak dapat mengikuti pembelajaran di kelas dengan optimal.


Dari penjelasan dan catatan di atas, kami melakukan pembinaan dan terapi bina diri secara kontinu/berkelanjutan. Alhamdulillah, dia sudah mulai bisa diajak komunikasi. Baik dengan guru maupun dengan teman-teman sebayanya. Kalau makan sudah tidak tumpah-tumpah lagi, tidak blepotan dan tempat makan/minumnya kalau selesai makan dirapikan/dimasukkan kembali ke tasnya. Dia juga bisa berkomunikasi dengan baik. Meskipun sampai saat menjelang tahun ketiga, emosinya masih kurang stabil. Kadang masih ngambil makanan/minuman teman, kadang juga masih memukul temannya, yang dia anggap salah atau mengganggu ketenangan/kesenangannya. Namun demikian, jika aku panggil dan kutegur. Dia akan langsung mengakui kesalahannya dan meminta maafKami memang harus benar-benar ekstra hati-hati dalam pengawasan, terutama saat jam-jam istirahat. Para GPK harus sigap dalam mendampingi.

Dengan ketelatenan dan kasabaran kami dalam membimbingnya, Alif dapat tergali semua kompetensinya. Dia juga piawai memainkan keyboard. Sekarang dia sudah duduk di bangku SLTA, masuk SMKN IV jurusan Multimedia.

Semoga dengan kesabaran dan ketulusan kami dalam membina siswa/i ABK di SMP Negeri 5 Surabaya, suatu saat mereka akan benar-benar bisa menjadi anak yang baik, terarah, emosinya bisa stabil serta dapat mandiri dalam menggapai masa depan yang harus dijalani kelak, terutama saat telah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Aamiin ....

----oo0oo----

#Sebarkan VIRUS HATI untuk bisa MELAYANI dengan HATI

#Salam Inklusi .... :)

APAKAH KITA LEBIH SIBUK DARI UMAR ?

Oleh Andi Mulya, SMP N 47 Surabaya


Apakah kita lebih sibuk dari Umar bin Abd Aziz ,sampai tak ada waktu membaca firmanNya ?
Sungguh Umar bin Abd Aziz , jika ia sangat sibuk ,maka ia tetap mengambil mushaf ,walau hanya beberapa ayat ia baca
Adakah kesibukan kita mengungguli kesibukan Ustman bin Affan , dimana ia berkata : jika hati ini bersih ,maka lisan ini tak mau berkesudahan mendengungkan kalamNya
Ibnu Taimiah berkata : siapa yang tidak membaca Al Quran maka ia telah meninggalkannya
satu hari tidak membaca Al Quran ,maka sehari kita meninggalkannya
sebulan mata ini acuh akan firmanNya , maka sebulan juga kita meninggalkannya dalam lemari lemari kita
maka saat itu AlQuran hanya menjadi hiasan di almari dan dinding kita
ketahuilah ,bukan untuk itu al Quran diturunkan , ia adalah bacaan yang sempurna ,bukan pajangan yang sempurna
janganlah sampai nama kita masuk daftar mereka yang diadukan nabi saw kepada Allah,karena cuek dengan Al Quran
Al Quran itu untuk mereka yang hidup , kenapa baru engkau buka lembar lembarnya ,saat ada diantara kita yang wafat ?
AlQuran itu bukan hanya menjadi alat pengusir Jin , kenapa engkau baru sibuk membacanya ,saat ada yang kerasukan ?
kau jadikan Al Quran ,sebagai mahar akad sucimu ,tetapi rumah tanggamu ,hening dari alunannya
sesungguhnya hati yang tidak terpaut dengan Al Quran ia akan berkarat
sesunguhnya mulut yang tidak terhiasi olehnya ,seperti rumah rusak
sesungguhnya malaikat akan menjadi penduduk rumah kita ,jika Al Quran menjadi sesuatu yang membasahi lisan penduduknya

Jumat, 24 April 2015

SUSUNAN PENGURUS PERIODE 2014-2016



                                                    PEMERINTAH KOTA SURABAYA
DINAS PENDIDIKAN
MGPK SMP PENYELENGGARA PEND. INKLUSI KOTA SURABAYA
Sekretariat : SMPN 29 Surabaya,Jl. Mayjen. Prof. Moestopo no.4 Surabaya
Telp. 031-5022766 Email : mgpksurabaya@yahoo.co.id
                                                                                                                 
Lampiran 2.
SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK KERJA GURU SMP INKLUSIF
Periode 2014-2016



Pelindung     :               Kadinas Pendidikan Kota Surabaya

Penasihat      :               1.Kabid Dikdas Dispendik Kota Surabaya
 
                                     2. Ketua MKKS SMPN Surabaya 

Pembina       :              Drs. Tumarni, MM                          ( KS. SMPN 30 Surabaya )  

                                    Drs. Idris, M. Pd                              ( KS. SMPN  5 Surabaya )

                                     Dra. Hj. Nanik Partiyah, M. Pd      ( KS. SMPN  4 Surabaya ) 

                                    Triworo Parnoningrum, M.Pd         ( KS. SMPN 45 Surabaya )


Ketua                              :   Dra. Tjitjih Yuniarti                   ( SMPN 36 Surabaya ) 

WakilKetua                    :   Dra. Jenny Muharti                    ( SMPN 29 Surabaya ) 

Sekretaris                       :   1. Sri  Setyoningsih, S.Pd          ( SMPN 39 Surabaya ) 
 
                               2. Slamet Puji Prasetia, S.Pd     ( SMPN 37 Surabaya )   

                Bendahara                     :   1. Dra. Siti Nur Hasanah            ( SMPN    5 Surabaya ) 
 
                                         2. Dra. Diah Kusumaningsih       ( SMPN 28 Surabaya )

                Humas / Publikasi        :   1. Dra. Kasminah                         ( SMPN 37 Surabaya )
 
                                         2. Endang Sulistijorini, S.Pd       ( SMPN 30 Surabaya )
                                         3. Dra. Yekti Handayani              ( SMPN 36 Surabaya )
                                         4. Yuri Susilo, S.Pd.MM.            ( SMPN 43 Surabaya )
                                         5. Andi Mulya , S. Pd                  ( SMPN 47 Surabaya )

                Sarana / Perencanaan     : 1. Baderi, S.Pd                             ( SMPN    5 Surabaya )
 
                                        2. Topik, S.Pd                               ( SMPN 29 Surabaya )
                                                        3. Drs. FatchurRozi                       ( SMPN 27 Surabaya ) 

                                       4. Linda Yunifa ,S.Pd                     ( SMPN 39 Surabaya )

Rabu, 01 April 2015

SEMINAR SISTEM PENILAIAN DAN MODEL PELAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMPN 20 SURABAYA, 28 MARET 2015


Download File Share ke guru pendamping khusus seminar sistim penilaian dan model hasil belajar peserta didik 

JURNAL GPK VERSI BARU

JURNAL GPK VERSI BARU

Contoh laporan jurnal GPK model terbaru tahun 2015, bagi yang berminat silahkan DOWNLOAD file dibawah ini.

Selasa, 24 Maret 2015

UNDANGAN PERTEMUAN MGPK SMP SURABAYA BULAN MARET


SUSUNAN ACARA
Seminar Sistem Penilaian Dan Model Pelaporan Hasil belajar Peserta Didik pada Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif
Sabtu, 28 Maret 2015
Di  SMP NEGERI 20

1.         Pembukaan
2.         Sambutan :
 KS Kepala SMP Negeri 20 Surabaya
 Pembina MGPK  SMP Kota Surabaya
Kasi Kurikulum Dikdas – Dinas Pendidikan Surabaya.
Ketua  MGPK 
3.         Do’a
4.         Penutup
.           Acara Inti :
1.    Pemaparan Materi Seminar Sistem Penilaian Peserta Didik pada Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif oleh Triworo Parnoningrum, M.Pd
2.    Model Pelaporan Hasil belajar Peserta Didik pada Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif oleh Tim MGPK

CATATAN         :

Pembagian tugas menyususn soal UKK 2015
Kelas VII dan VIII


No
Mata Pelajaran
Kelas 7
Kelas 8
1
Agama
SMP 31
SMP 39
2
PKn
SMP 32
SMP 27
3
Bahasa Indonesia
SMP 47
SMP 47
4
Bahasa Inggris
SMP 4
SMP 39
5
Matematika
SMP 37
SMP 37
6
IPA
SMP 45
SMP 29
7
IPS
SMP 43
SMP 43
8
Penjaskes
SMP 31
SMP 5
9
SBK
SMP 40
SMP 36
10
Bahasa Jawa
SMP 52
SMP 5